Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the spidermag-pro domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/artikelb234boke/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121
Cerita Sex Pengalaman Pertama Disetubuhi Saat sebelum Hari Pernikahan Super Duper Hot - Artikel Bokep - Artikel Cerita Seks - Artikel Sex Dewasa - Cerita Dewasa

Cerita Sex Pengalaman Pertama Disetubuhi Saat sebelum Hari Pernikahan Super Duper Hot

Cerita Sex Pengalaman Pertama Disetubuhi Saat sebelum Hari Pernikahan Super Duper Hot

Cerita Sex Pengalaman Pertama Disetubuhi Saat sebelum Hari Pernikahan Super Duper Hot

Comments Off on Cerita Sex Pengalaman Pertama Disetubuhi Saat sebelum Hari Pernikahan Super Duper Hot

Novi melihat jam di ujung kanan penampilan monitornya, telah jam 3 dini hari. Novi mulai rasakan mengantuk serangnya, matanya mulai berat, tetapi ingat kewajibannya, ia masih tetap berusaha untuk meredam rasa mengantuk tersebut. Telah berapa ini hari ia bekerja dalam suatu warnet punya ponakannya yang membuka sepanjang 24 jam. Dan apesnya, Novi harus jaga warnet itu di waktu malam hari.

Cersex Pembantu – Awalannya dia malas, tetapi sesudah diyakini oleh ponakannya jika warnet itu aman pada malam hari, karena itu pada akhirnya Novi mau tak mau menurutinya. Ingin bagaimana kembali, Anto -sepupunya itu- itu bekerja malam hari di suatu pabrik di wilayah bekasi, dan baru dapat menggantinya jaga net itu sehabis pulang kerja sampai tengah hari, dan Dimas yang biasa shift malam di net itu sedang pulang ke daerah halamannya.

Malam itu hanya ada seorang pemuda yang bermain di warnet itu, umurnya kira2 seumuran dengan calon suaminya di daerah. Semenjak sore pemuda itu telah tiba dan memang sejak awal kali Novi bekerja di net itu, pemuda itu memang tiba sore hari dan baru pulang saat azan subuh berkemandang.

Ia sebelumnya sempat berpikiran mengenai apa kerja pemuda itu, karena dalam pikirannya, mustahil pemuda itu bekerja pada siang hari karena malam harinya ia selalu begadang di net ini. Tetapi ia sadar, berikut kota besar, pemudanya tidak seperti pada kampungnya yang umum ada di mushola di waktu malam datang. Ia merasa untung karena calon suaminya ialah seorang aktifis ceramah, sama dengan dianya.

“Mbak, teh botol 1 ya?” Suara itu mengagetkannya.
“Oh, iya Mas, silakan.” Jawabannya
“Loh kuncinya mana Mba?”
“Oh, iya, ini Mas” Jawab Novi sekalian memberikan kunci yang lupa diberikan.

di Net itu, Almari Es area untuk menyimpan minuman memang menyengaja digembok karena biasanya beberapa pemakai yang tidak bertanggungjawab ambil minuman tanpa bayar saat si operator sedang meleng.
Pikiran Novi menerawang lagi ke figur calon suaminya. Lelaki yang sebetulnya telah lama ia mengenal, tetapi baru dapat ia dengar suaranya saat proses lamaran pas satu minggu saat sebelum Novi pergi ke Jakarta untuk bekerja pada ponakannya pemilik warnet ini.

Ia menyengaja bekerja di jakarta mendekati pernikahannya, Untuk menghindar dari hal-hal yang tidak diharapkan, pikirnya.
Ya, dalam pemikirannya,bisa jadi mereka terperosok dalam dosa.. Wong yang mereka yang baru berpacaran saja dapat lakukan hal-hal nekad, apalagi dianya yang telah melakukan pertunangan. Meskipun ia percaya ia dan calon suaminya mustahil lakukan hal-hal yang dilarang agama walaupun mereka telah sah melakukan pertunangan dan penerapan ikrar nikahnya sendiri tinggal dua minggu kembali. Pokoknya, dua minggu itu mungkin terjadi hal-hal yang tidak diharapkan olehnya.

“Tuch kan, bengong kembali, kembali memikirkan apa seh, Mba?? tiba2 pemuda itu telah ada di sebelahnya kembali, serta lebih membuat terkejut .
“Eh, engga Mas, ada apakah? Ada yang dapat saya tolong?” jawabannya tergagap
“Itu mba, tolong Share-in file yang berada di foldernya Dimas donk. Penting nih.”
“Oh ya, sesaat ya” Novi juga raih Mouse dan cari folder yang diartikan, tetapi entahlah karena apa, pemuda itu tiba2 berbicara “eh, maaf Mba, agar saya saja dech yang mencari, tidak sedap sama mba, mba ke sana saja dahulu sesaat.”

Novi jd kebingungan, ia juga mengambil langkah sedikit menjauh, dalam hatinya, mungkin itu file rahasia yang jangan disaksikan oleh siapa saja, terkecuali oleh Dimas. Sesudah sesaat, pemuda itu berdiri dan mempersilakan lagi Novi duduk di kursi operator itu.
“Sudah Mba, Terima kasih ya.”katanya sekalian berakhir tinggalkan NOvi.

Novi melihat lagi jam di sudut kanan bawah monitor, nyaris 1/2 4. bermakna, 1 jam kembali ponakannya pulang, dan ia dapat istirahat sesudah sholat subuh di dalam rumah pamannya yang kira2 memiliki jarak 100 mtr. dari net tersebut.
tiba2 ia terpikir suatu hal, barusan sore, saat sebelum pergi Anto sebelumnya sempat meminta untuk mengalihkan file2nya ke folder baru. Sesudah membuat folder baru,ia mulai cari file2 punya Anto yang rupanya bersebaran dimana saja, tidak berasa, saat azan subuh tugas itu baru usai, betul2 sang Anto itu, brantakan sekali sich orangnya.. Pikirnya dalam hati.

Tidak lama, Anto masuk ke dalam net, ia tetap kelihatan fresh walaupun baru pulang dari kerja.
“Bagaimana Nov? Ramai Tidak?? ” Tanyanya
“Hanya ada satu orang, itu yang biasa bermain dari sore sampai pagi.”
“Oh sang Toni ya?” Biasa ia mah. Ya sudah km sana istirahat.”
“Iya, saya pulang dahulu ya.. Novi juga beranjak tinggalkan warnet ke arah rumah sodaranya itu, keluarga saudaranya itu tentu belum pada bangun, yah ingin bagaimana lg, ia cuma menumpang di dalam rumah itu, ingin berbicara apa pun itu berasa tidak sedap, untung saja ia dikasih pegangan kunci cadangan, jd ia tidak harus menggugah orang2 yang tetap lelap dalam tidurnya itu.

HUjan kembali turun semenjak sore, dan sekarang ditambahkan suara petir yang kadang-kadang menggelagar di atas sana.
Kembali lagi, sama dengan tempo hari, hanya ada sang pemuda yang namanya Toni di net tersebut.
Waktu memperlihatkan jam 1 dini hari saat tiba2 saja listrik padam.

“Yah Mba, bagaimana neh??” Kata Toni 1/2 berteriak. Novi tidak menjawab apa2, ia repot cari lilin untuk menyinari ruang tersebut.
“Payah dech, kembali seru2nya pakai mati lampu semua kembali,” kata Toni yang telah berdiri tidak jauh dari Novi.
“Ada lilin, MBa??
“Ada ini baru bertemu, ini saya lg mencari koreknya”
“OH, ini saja, saya ada korek kok.”

cepat tangan Toni menghidupkan korek dan arahkan apinya ke sumbu lilin yang diberikan NOvi. Lantas lilin itu ditaruh tidak jauh dari meja server. Cukup menyinari ruang itu.
Toni raih kursi yang ada selain, lantas duduk selain Novi.
Novi sebelumnya sempat merasakan tidak nyaman dengan keadaan itu, sebagai seorang akhwat – wanita yang aktif dalam pengkajian dan aktivitas ceramah – situasi semacam itu terang benar-benar tidak sudi dalam hatinya. Berdua2an dengan seorang pria yang tidak dikenalinya, pada kondisi gelap dengan pencahayaan dengan modal sececah sinar lilin, wew, terang benar-benar tidak nyaman untuknya.

Tidak sekalinya dia pernah merasakan saat2 semacam itu, tetapi ingin bagaimana kembali, kondisi memaksakan, tidak sedap rasanya menyingkirkan berlangganan yang tiap malam selalu tiba ke warnet itu ibarat Toni.
Mereka diam, tidak ada sesuatu hal yang dapat diulas sebagai bahan perbincangan.
1/2 jam berakhir dalam kesunyian, dan listrik belum berpijar. Kehiningan berakhir saat Toni minta kunci kulkas.

“Haus nih mba, saya mengambil minum ya.”
untung saja Novi telah hafal tempat kunci itu biasa ditempatkan, tidak lama, kunci itu telah ada di tangan Toni. Toni segera ambil minuman dan buka tutup botolnya.
NOvi terperanjat saat Toni memberinya sebotol teh botol padanya.
“Agar tidak mengantuk,”Kata Toni singkat
“Oh, iya terima kasih mas, nanti agar saya bayar sendiri ya”
“Ah, jangan, agar saya saja. kan saya yang ambilin”
“Yah, terserahlah,” Pada akhirnya NOvi mengalah sebab menganggap tidak sedap hati.

ia tidak segera meminum karena TOni terlebih dahulu menanyakan kepadanya.
“Ucapnya sesaat sedang ingin nikah ya Mba?
“Iya Mas, kok tahu? Dari Anto ya?
“Iya, barusan sore ia narasi. Tetapi kok dua minggu kembali nikah, mba justru ke jakarta n kerja di sini?
“Repot Mas ngejelasinnya. Pokoknya sich, saya ingin metahan diri, itu saja.”
“Metahan diri? Metahan diri dari apaan? Bertanya Toni
“Dari gairah, saya tidak ingin lakukan hal-hal yang mengundang saya pada maksiat bersama tunangan saya.” Jawab Novi
“OH begitu toh, ic ic” Tony manggut2 seakan memahami, walau sebenarnya ia kurang memahami apa yang diartikan oleh NOvi.
“Di minum mba minumannya” kata Tony mempersilakan Novi untuk minum minuman yang sudah dibelikannya.

Merasa tidak sedap, Novi juga minum teh pemberian Toni itu. Toni sendiri melihat sekalian menyunggingkan senyuman.

Tidak lama sesudah minum minuman itu, mengantuk yang benar-benar luar biasa datang serang novi, kepalanya sangat terasa berat. Sebelumnya sempat di lihatnya jam yang baru memperlihatkan jam 2, sesudah dia rasakan matanya tidak mampu kembali meredam rasa mengantuk yang tiba-tiba datang itu.

NOvi terjaga saat ia rasakan ada suatu hal yang meraba-raba payudaranya. ia seperti tersengat oleh listrik beberapa ribu kilowatt saat ia menyaksikan jubah yang dia gunakan sudah terbuka kancing pada bagian depannya, dan ia lebih terkejut2 saat mengetahui Toni sedang meraba-raba payudaranya. Bra yang dikenainya sdh tidak tutupi 2 bukit cantik yang membubung itu.

“Ngapain kamu, tolong stop, jgn macam2 kamu.” ucapnya sekalian berusaha menepiskan tangan Toni yang sedang menggerayangi payudaranya. Tetapi tangannya sangat terasa kurang kuat, dia seperti tidak punyai tenaga untuk mengusung tangannya sekalinya.

Toni cuma diam, ia tidak menjawab apa2. hanya Tangannya yang terus bergerak, meremas, dan kadang-kadang sentuh secara halus puting payudara Novi dengan jarinya.
Tidak hanya itu, Toni mulai menciumi bukit cantik itu, lidahnya mengulum dan menggigit kecil puting susu Novi yang tetap warna pink itu. Toni mengetahui benar, puting susu sama seperti yang ada didepannya tentu tidak pernah tersentuh oleh lidah, bahkan juga oleh tangan lelaki lain.
Toni tidak mempedulikan gadis yang tetap berusaha meronta dengan tenaga nya yang kurang kuat tersebut. Bahkan juga, tangannya mulai bergerak kebawah, menyelinap masuk ke celana dalam Novi sesudah dia buka kancing rok yang dikenai Novi.

Novi sedikit histeris saat vaginanya disentuh oleh jari toni, tetapi suaranya terang tidak akan kedengar oleh siapa2, selainnya di luar sedang hujan, tidak ada bangunan yang berada di dekat warnet itu, satu2nya bangunan paling dekat ialah rumah Anto, tempat Novi menumpang, itu juga jaraknya cukup jauh.

Toni menyeka gundukan bukit yang sedikit dengan bulu itu, disentuh nya secara halus bibir vagina itu hingga kemudian Toni tidak sabar dan selekasnya melepas rok dan celana dalam yang membuntel sisi bawah badan Novi.
Novi terus berusaha berontak dengan tenaga kurang kuatnya, ternyata, minuman yang diminumnya digabung oleh obat bius oleh Toni, entahlah kapan Toni masukkan obat bius itu.

Usaha berontak Novi terang tak berarti apa2 untuk Toni, yang terdapat Toni justru makin liar menciumi payudaranya.. jarinya mulai berusaha untuk masuk lubang vagina Novi.
Novi menggigit bibirnya saat ia rasakan jemari tengah Toni perlahan-lahan segera masuk ke vaginanya..
Perih.. dan ia juga rasakan ada suatu hal yang mengucur dari dalam vaginanya..

“Oh, kamu masih perawan ya Nov??” bertanya Toni sesudah dia menyaksikan apa yang membasahi jarinya..
bukanlah Kasihan dan hentikan perlakuannya Toni masukkan lagi jarinya. dan memulai menggerakkan masuk keluar secara perlahan, ia melakukan secara halus sekalian bibir dan lidah nya tidak stop bermain di payudara gadis itu.

“argh …. tolong stop Ton.” kata Novi terbata-bata.
Napasnya mulai mengincar, tidak bisa dipungkiri, walau perih, walau kehormatannya sedang direnggut oleh Toni, ada hati aneh yang menyelinap ke sanubarinya.
Hati itu makin menjadi2 saat jari Toni makin bergerak cepat dalam vaginanya yang berasa makin licin oleh Toni.

entahlah karena apa, Novi mulai hentikan upayanya untuk berontak, kebalikannya,ia justru menekan kepala Toni dengan tersisa tenaganya… sudah pasti hal itu makin menambah Toni tenggelam dalam bukit payudaranya, kecupan dan kuluman Toni juga makin mengganas, Toni terus menjilat-jilati puting yang cantik itu.

“Arghhhhh….. Ton….ARghhhh”
“Tolong stop Toooonnn…”
“Memek km rapat bgt Nov, saya sukai, saya senang dengan puting susu km..” Jawab Toni sekalian tangannya terus mengocak vagina Novi.

Badan Novi seolah melafalkanng, dirasanya pergerakan Toni memunculkan hati yang berlainan olehnya..
Merasa sakit yang barusan menderanya seolah sudah lenyap, diganti oleh sesuatu rasa yang tidak pernah dia rasa benar-benar sebelumnya.
“Argh argh ……” Napas Novi makin mengincar, ia sudah tidak dapat kembali berbicara apa2…
“ssssssshhhh …. arghhhh.” Novi mulai mendesis, nafsu mulai menyusupi hatinya.

Toni sendiri jadi makin jadi, di ambilnya tangan Novi dan dibantunya tangan halus itu ke penisnya. Karena mulai terkuasai oleh nafsu yang mencapai puncak, tidak sadar Novi mengikuti pemuda itu, dielusnya penis Toni yang tetap terbungkus celana jins. Tidak sadar juga dia mulai buka resleting celana itu dan menyelinapkan jarinya ke celana dalam Toni.

Badan nya terus berasa kejang karena pergerakan jemari Toni dalam vaginanya, pergerakan Jari toni juga makin cepat, tidak sabar, dia membimbing tangan gadis itu untuk sentuh penisnya.
“Pegang semacam ini Nov,” Ucapnya sekalian menuntun tangan gadis itu untuk memegang penisnya..
“Ya Semacam itu. Arghhh…” Toni berbicara sekalian rasakan nikmat saat Novi mulai memegang penisnya.

Novi betul2 sudah bergerak berdasar nalurinya, perlahan-lahan ia mulai gerakkan genggamannya, ia gerakkan penis Toni, diputarnya bernafsu.

“Arghhh Ton,,, Ton..” Novi meracau dengan desahan napasnya yang makin tidak teratur..
ia betul2 rasakan kepuasan dari pergerakan jemari Toni yang masuk keluar vaginanya yang makin basah. kadang-kadang Toni menciumi payudara gadis tersebut.

Mereka terus bercumbu di tengah-tengah temaram lilin, suara rintik hujan makin menambah Toni bernafsu mencumbui gadis berhijab yang hendak menikah tersebut.

Sesudah sesaat, Toni melepas jarinya, ia melepas pegangan tangan Novi dari penisnya. Novi melihat penis Toni yang berjongkok di depannya..

Baru saja sekali ini dia menyaksikan penis lelaki dewasa langsung di hadapannya. Toni yang menyaksikan gadis itu melihat penisnya, mulai raih lagi tangan gadis tersebut. Novi raih lagi penis Toni yang mulai mengeras.

“Coba di cium Nov, tentu km sukai” ucapnya perlahan, stengah berbisik.
Novi melihat penis tersebut. Sangsi karena ia memang tidak pernah melakukan. Di dorong oleh nafsunya, ia mulai mencium penis itu, dikecupnya penis Toni. Toni tidak diam, dielus nya kepala Novi yang tetap terbungkus hijab besarnya.

Mullutnya mulai mendesis saat Novi mulai mengulum penisnya yang berasa makin mengeras.
pada akhirnya, dia tidak dapat meredam nafsunya… Toni pada akhirnya merebahkan badan Novi di lantai, lantas dia merebahkan badannya ke yang bersimpangan, dia membuat posisi 69 yang biasa dipandang dalam video porno yang kerap dilihatnya.

Novi menyentuh lagi penis yang saat ini ada di muka bibirnya itu, Toni mulai masukkan lagi jarinya ke vagina Novi. Ia jg menciumi vagina itu, mainkan lidahnya di klitoris gadis itu sekalian jarinya tidak stop bergerak masuk keluar vagina yang makin basah tersebut.

“arrrrghhh… nikmat bgt Nov, arghhh …
Toni makin semangat menjilat-jilati vagina Novi, jarinya makin cepat bergerak.

“Arghh Ton… ” Novi terus mendesis di selang kulumannya pada penis Toni.

Mereka terus sama-sama mengisap dan permainkan kelamin pasangannya sesaat.
Tidak mampu meredam hati yang makin membuncah, Toni mengubah lagi tempatnya.
sekarang ia berjongkok di muka paha Novi yang tetap tiduran. perlahan-lahan ia arahkan penisnya ke vagina Novi.

“Mauu aphaa km Tonn?” Bertanya Novi terbata
Toni tidak menjawab, ia buka paha gadis itu, dan memulai dekatkan penisnya…
Novi tidak dapat menghindari,ia malah buka pahanya lebih lebar… dan ia sedikit histeris saat penis toni yang jadi membesar itu mulai pelan-pelan masuk lubang vaginanya.

“argghhhh …. pelan2 Ton, perih.”
“Iya Nov, tahan ya…” jawab Toni penuh perh`tian..
ia terus berusaha masukkan penis nya ke vagina Novi.

arghhh … ssssshhhhh … memekk kamu rapat bgt Nov… saya sukai …
perlahan tetapi tentu pada akhirnya penis toni sukses masuk ke vagina Novi.

“arghhh… Ton …” Novi mendesis meredam rasa nikmat yang tidak ada taranya tersebut. Badannya seperti terbang ke awang2.
perlahan-lahan toni gerakkan pinggulnya, gerakkan penisnya mundur-maju dalam vagina yang makin berasa becek tersebut.. makin lama pergerakannya makin cepat.. membuat Novi makin merasa terbang..
Novi juga pada akhirnya tidak dapat diam, nafsu menuntutnya untuk gerakkan pinggulnya. Menyeimbangi pergerakan Toni yang terus membantai vagina.

Mereka sama-sama mendesis rasakan kepuasan,,,
“arghhh… sedap Nov, nikmat bgt”
“Ton …. saya tidak kuat” ceracau Novi sekalian gerakkan pinggulnya makin cepat. ia betul2 sudah kehilangan akalnya, ia cuma rasakan kepuasan yang tidak ada tara saat itu…

Novi terus bergerak, tanganya mulai menekan bokong Toni, dia ingin penis pemuda itu masuk makin ke lubang vaginanya.

“argghhh Tonnnnnn…. trusssss”
hingga kemudian, Novi betul2 rasakan badannya kejang, ia merasa ada yang meletus dalam badannya. ia berusaha meredam gerak badan Toni,, tetapi pemuda itu tidak berhennti dan justru makin percepat pergerakannya…

“Tonnnn…. argghhhhhh saya …….
“iya Novv…. argggghhh sabar, saya mau,,,,,
“arghhhh…..”

pada akhirnya Toni rasakan ledakan itu, ia tumbangkan badannya ke atas badan gadis dibawahnya.

Novi merengkuh pemuda itu kuat. biarkan penis yang tetap berdenyut itu masih tetap ada dalam lubang vaginanya…

akhwat itu sadar, dia sudah khilangan keperawanan dan kehormatannya yang sudah dia menjaga sejauh ini.

hujan masih rintik2 di luar sana..
gerimis juga datang di mata akhwat itu…
penyesalan atas apa yang sudah dia kerjakan sejumlah menit yang lalu

MONA4D

Artikel Bokep

Create Account



Log In Your Account